“SMAN 2 Pasuruan Peringati Hari Pendidikan Nasional, Tetap Semangat dan Patuhi Protokol Kesehatan
“SMAN 2 Pasuruan Peringati Hari Pendidikan Nasional,
Tetap Semangat dan Patuhi Protokol Kesehatan.”
Keterangan: pelaksanaan upacara di lapangan
(02/05/2021) Peringati Hari Pendidikan Nasional, siswa-siswi dan para guru SMAN 2 Pasuruan melakukan upacara yang bertempat di lapangan sekolah. Upacara dimulai pada pukul 07.55 WIB, dengan peserta upacara mengenakan pakaian adat atau kebaya. Peserta upacara hanya diisi oleh anggota OSIS, para guru SMAN 2 Pasuruan, serta beberapa siswa yang datang untuk meliput jalannya upacara. Hal tersebut bertujuan untuk membatasi terjadinya kontak antar sesama, sebagai bentuk upaya pencegahan COVID-19. Untuk petugas upacara sendiri, diisi oleh para anggota Paskibraka Bimaraya. Kepala sekolah SMAN 2 Pasuruan, bapak Gathot Suyono menjadi pembina upacara dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional ini.
Cuaca pagi yang terik dan bertepatan pada bulan Ramadhan, tidak menjadi penghalang untuk dilaksanakannya upacara ini. Tentu saja, dengan protokol kesehatan dan imbauan pemerintah tentang pandemi COVID-19 yang harus selalu dipatuhi. Bapak Gathot Suyono selaku pembina upacara, di dalam amanatnya.sangat mengapresiasi usaha siswa-siswi untuk bisa mengkoordinir pelaksanaan upacara Hari Pendidikan Nasional. Pak Gathot menambahkan bahwasanya persiapan untuk pelaksanaan upacara hanya memiliki waktu setengah hari, namun beliau berterima kasih khususnya bagi anggota OSIS serta anggota Paskibraka yang sudah bekerja untuk mewujudkan pelaksanaan upacara walaupun dengan waktu yang singkat.
“Memang waktunya singkat dan dadakan, namun kami berupaya agar pelakasanaan upacara bisa terjadi. Lebih ke kesadaran diri masing-masing sih… soal tanggung jawabnya, jadi bisa saling membantu biar terlaksana.” ujar salah satu perwakilan anggota OSIS.
Tak terkecuali juga anggota paskibraka yang juga mendapatkan waktu yang singkat. “Persiapan ya seperti biasanya… dikarenakan ini memang dari anak paskib sendiri petugasnya jadi kita tinggal mempermatang lagi dari mekanisme upacara-upacara sebelumnya agar dapat hasil yang baik.” Ujar dari ketua Paskibraka Bimaraya.
Selain mengapresiasi kerja para siswa-siswi, dalam amanatnya bapak Gathot Suyono menyampaikan pidato sambutan menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Makarim. Inti dari pidato sambutan tersebut bahwa kita semua telah melalui Hari Pendidikan Nasional selama 2 tahun terakhir dengan kondisi masih dalam pandemi COVID-19, namun hal tersebut tidak menurunkan semangat para generasi muda untuk ingin selalu memajukan bangsa dan negara. Lahirnya kebahagiaan batin serta keselamatan hidup dengan tujuan untuk memerdekakan kehidupan manusia, merupakan pemikiran bapak Pendidikan Indonesia yaitu Ki Hajar Dewantara yang harap dijiwai agar terbentuk pendidikan yang berkualitas dan kemerdekaan pelajar yang sejati. Sambutan Pak Nadiem, yang dibacakan pak Gathot juga menyampaikan bahwa kementrian secara konsisten melakukan transformasi pendidikan melalui terobosan “Merdeka Belajar”, sehingga diharapkan anak-anak Indonesia juga dapat mengenggam teguh Pancasila, menjadi pelajar yang merdeka sepanjang hayatnya, dan menjadi pelajar yang mampu menyongsong masa depan dengan percaya diri.
Setelah upacara selesai pada pukul 08.25 WIB. Perwakilan tim “Jurnalistik Doea” berkesempatan untuk mewancarai bapak Gathot Suyono berkaitan tentang kesan, pesan, dan harapan yang ingin disamapaikan pada hari Pendidikan Nasional ini. “Saya koordinasi dengan Waka Kesiswaan, sehingga bisa diberitahukan ke anggota OSIS dan anggota paskibraka. Ya… memang saya juga tidak ingin memaksakan karena masih di situasi pandemi jadi harus mengedepankan kesehatan dan keselamatan, namun 1 tahun yang lalu kita tidak bergerak dan juga karena ada kelonggaran dari pusat dengan syarat jumlah orang terbatas jadi sekarang bisa terlaksana.” Pak Gathot memberikan keterangan lebih lanjut tentang persiapan upacara Hari Pendidikan Nasiona
Dalam harapannya, pak Gathot ingin agar para siswa-siswi SMAN 2 Pasuruan untuk terus mempertahankan motivasi belajar. Selain itu, beliau memberitahukan telah menghadap bapak walikota dan menerima penjelasan, yaitu “Diperkirakan tanggal 20 Mei sekolah akan masuk seperti biasa. Namun, itu masih dalam menunggu surat resmi yang dikeluarkan. Diadakannya upacara Hari Pendidikan Nasional hari ini juga sebagai bentuk tahapan apabila nanti pembelajaran tatap muka benar-benar terlaksana.” Jelas beliau. Rencananya, dengan peraturan jumlah murid masih dibatasi dengan sistem gelombang, siswa-siswi diharap bisa melakukan pembelajaran tatap muka, sehingga yang mendapatkan kesulitan dalam proses pembelajaran pada masa pandemi selama ini, bisa memperoleh arahan materi yang jelas oleh bapak-ibu guru pembimbing.